Sunday, 26 April 2015

Parno Naik Pesawat

Pertamakali saya naik pesawat itu kalau ga salah SD, tapi lupa kelas berapa. Ingetnya itu dari Surabaya ke Bali. Perjalanan singkat di udara.
Sejak pertamakali naik pesawat sampai sekarang, udah nggak kehitung udah naik pesawat berapa kali. Tapi nggak pernah takut kalau naik pesawat. Yaaa feel biasa aja, kayak naik mobil atau naik motor atau naik kereta atau naik kapal, biasa biasa aja.
Saya juga pernah mengalami penerbangan di cuaca tidak baik, turbulence yg banyak, tapi ya tetep merasa biasa, tidak ada sesuatu yang berbeda.

Tapi, ada satu kejadian dimana itu terjadi di bulan awal di tahun 2015 ini. Yaitu, pertamakalinya dalam hidup saya, saya bener-benar parno dan takut naik pesawat! Well sblm diceritain, mau intermezo dulu. Inget kan kejadian pesawat Airasia QZ 8501 tujuan Surabaya - Singapura yg jatuh di perairan selat karimata. Yg menewaskan semua penumpang dan semua awak kabin. Saya bener-bener mengikuti berita itu dari awal sampai akhirnya tidak disiarkan lagi di media. Turut berduka cita untuk keluarga korban, semoga yg ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Dan sama-sama berdoa utk para korban semoga tenang di sisi Tuhan, amien.

Kejadian tersebut bener-bener meaningful buat saya. Karena saya berkali-kali naik Airasia QZ 8501 Suraaya tujuan Singapura. Selain karena harganya yang terjangkau, juga tanpa transit. Atau kadang naik Tiger Air, yang sama-sama low cost dan tanpa transit, tapi hanya 2x pernah naik Tiger. Sisanya lebih sering naik airasia.


Ini contoh tiket saya yang masih saya simpen dan sempet di capture.

Jadi singkat cerita, setelah kejadian tersebut saya terbang dari Surabaya ke Singapura tapi kali ini naik maskapai Jetstar Asia.
Kenapa Jetstar?
Karena pilihan untuk sub-sin tanpa transit sejak kejadian tersebut hanya ada 3; Jetstar, Tiger Air, atau Garuda Indonesia.
Jetstar dan Tiger harga seat nya dibawah 1 juta, dan Garuda waktu itu 3juta sekian. Jadi saya memilih harga yang tengah-tengah yaitu Jetstar. Trus juga saya belum pernah naik jetstar, jadi saya pilihlah maskapai ini.
Dan setau saya, pesawat jetstar yang saya tumpangi dulunya milik Valu Air (krn masih ada tulisan nya). Entahlah mungkin Value Air sudah di merger oleh jetstar.

Beberapa hari sebelum penerbangan saya, sejujurnya saya nerveous banget, kepikiran. Kepikiran karena di pikiran saya ada banyak hal-hal negatif, banyak keparnoan. Yang menurut saya hal ini wajar, karena semua manusia pasti punya rasa takut jika telah terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
Hari itu pun tiba. Penerbangan saya siang, jam 1 siang kalo tidak salah.
Sejak pertama saya duduk di bangku saya di dalam pesawat, yang ada dalam pikiran saya adalah, duh kapan cepat sampai, kapan landing dengan selamat (padahal take off aja belom hahaha)
Saya takut dan parno bukan karena maskapai yg saya tumpangi, Jetstar is the excellent LCC in the world. Yg bikin saya takut adalah pikiran saya sendiri, you know what I mean, Parno.

Awalnya saya berencana untuk full tidur saja selama penerbangan yg memakan waktu 2,5 jam itu. Dan, wow, saya sempet ketiduran saat pramugari masih siap-siap di cabin luggage, pengecekan penumpang, dll. Tapi, setelah captain menyatakan sudah siap untuk take off dan lampu tanda sabuk pengaman menyala sedari tadi, eh saya malah terbangun -_- Hahaha
Saya tarik napas panjang. Fuuuuhhhh

Akhirnya pesawat take off dengan mulus. Dan dimulailah penjualan makanan. Dan saya tidak bisa lagi untuk merem. Arrrgghh
Sayapun membeli makan nasi lemak, dan makan nya saya lama-lamain supaya perhatian saya ter-alihkan dari keparnoan saya sendiri. Dan sebenernya itu nggak mood makan, tapi saya paksain untuk tetep makan.
Saya duduk di tengah-tengah cabin, beberapa seat setelah window exit, dan duduk di seat E, alias di tengah-tengah. Di seat D itu laki-laki yg terpisah dari keluarganya, dan di seat F adalah adek saya yg masih duduk di kelas 1 SMP. Dan untungnya, adek saya menutup jendela karena alasan silau. Hahaha dan itupun menguntungkan bagi saya karena saya ga bakalan liat awan-awan dan seenggaknya itu mengurangi keparnoan saya :p

Dan, makanan saya pun habis. Saya jadi salting sendiri dan bingung harus melakukan apalagi karena tangan saya sudah mulai panas dingin :))))
Akhirnya, saya mengeluarkan handphone yang sudah di flight mode dan headset, lalu mendengarkan musik.
Saya berkali-kali liat jam. Duh masih sejam. Duh masih sejam 5 menit. Duh masih sejam 10 menit. You know that things is kill me slowly hahaha.
Dan dengerin lagu ternyata nggak seberapa ampuh bikin pikiran saya teralihkan. Lalu saya ke lavatory untuk pipis. Karena sebegitu nggak fokusnya, saya ceklek-ceklek pintu lavatory (toilet di pesawat) lalu salah seorang pramugari bernama Kate dengan nametag berlogo bendara Thailand bicara pada saya, "Sorry miss there are passenger there"
Dan ternyata saya nggak liat kalau lampunya masih warna merah. Wakakakak dan saya pun ketawa diikuti dengan Kate yg juga ikut tersenyum. Akhirnya saya menunggu duduk di kursi paling depan dan stelah orang itu usai saya pun masuk pipis.

Selesai pipis, lagi-lagi saya kembali ke tempat duduk saya dan kembali menyadari perjalanan masih lamaaaa diatas sini. Dan saya pun pasrah, dengerin musik saja, tidak peduli dengan tangan saya yang keringetan dan badan saya yang panas dingin. Sampai-sampai saya nggak sadar kalau sebenarnya mp3 saya itu repeat hanya di 1 lagu saja, yaitu di lagu berjudul Divine - Girl Generations.
Saya tidak menyadari saat itu. Sampai saya jadi bener-bener hapal lagunya :p

Dannnnnnn, waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba; Prepare to landing!
Dengan semangat 1945 saya memasukkan headset dan handphone saya ke dalam tas, memasang sabuk pengaman dengan kencang (dan mungkin saat itu begah banget tp udah pasti saya nggak sadar), dan mengembalikan sandaran kursi ke posisi semula, buka penutup jendela, dan duduk cantik menanti landing, meski landing yang sebenarnya adalah masih 30 menit lagi.

Detik-detik demi detik pandangan saya tidak teralihkan dari pemandangan luar. Keringat dingin di tangan saya sudah agak berkurang ketika saya liat pemandangan singapura dari atas dan pesawat sudah terbang rendah.
Dan singkat cerita, landing berjalan mulus. Dan saya nggak henti-hentinya mengucap syukur sama Tuhan dalam hati. Fuuuuhhh rasanya lebih lega daripada lega nya BAB.

Setelah sudah menginjakkan kaki di Changi Airport dan sudah melakukan imigrasi pegambilan bagasi juga, saya ngerasa laper, laper banget. Padahal tadi di pesawat saya udah makan nasi dan sekarang saya ngerasa laper banget. Efek karena paranoid kali ya. Parno menghabiskan banyak tenaga dan bikin lemes!
Dan sayapun menghabiskan 1 porsi besar burger nya BurgerKing, dan kentang porsi besar, dan minum yg porsi jumbo. Can you imagine a girl who is a monster food? Itulah saya saat itu. Hahaha :p

Dan ini pengalaman berharga buat saya karena baru kali ini saya takut naik pesawat padahal sebelum-sebelumnya nggak pernah takut. Dan sejak kejadian ini saya juga naik pesawat lagi, tapi saya nggak takut lagi naik pesawat, dan nggak panas dingin lagi kalau naik pesawat. Hahaha.
Mungkin itu yang dimaksud dengan masa transisi. Masa penolakan terhadap perubahan yang terjadi. Dan saya jadi punya pengalaman yang, apa ya? Dibilang lucu sih lucu bagi yang baca, dibilang menegangkan sih tapi saya ngga punya batangan jadi apanya yg tegang? Hahaha just kiding loh ya..

Quote :
That's why 'Have a Safe Flight' mean so much. You might lost your loves one in just a moment.
Al-fatihah..

Tuesday, 31 March 2015

The Wrong Paradigm

Terkadang ada beberapa orang yang meremehkan sesuatu yang sebenernya ngga bisa buat diremehkan. Contoh nih, terkadang kita menganggap enteng kuliah kalau di fakultas Ekonomi. Ah gampang, ah ngarang aja bisa, ah nyantai, dan ah ah yang lain nya :p
Fakultas ekonomi itu sering dianggap berisi banyak cewek-cewek cantik, cowok-cowok cakep, wangi-wangi, pada dandan semua, artis-artis, dan sekumpulan mahasiswa/mahasiswi yang kuliah hanya formalitas, gitu ya? Hehehe
Kali ini aku pengen share, bahwa tidak semua paradigma diluar sana itu benar, dan kalaupun benar, berarti nggak semuanya dong :D

Di tempat aku kuliah, fakultas Ekonomi itu bisa dibilang fakultas yang paling ketat jika dibandingkan yang lain. Ya yg lain juga ketat, tapi ada kedisiplinan yg beda di fakultas ini. 
Masuk kampus S1, dilarang memakai kaos, celana robek-robek, dan sepatu yang diinjak belakangnya.  Kalau di kampus S2, harus memakai kemeja sopan dan dilarang memakai celana jeans.
Absensi kehadiran sebelum ujian, hanya diberi jatah 2x tidak masuk, kalau melebihi, kita tidak diperkenankan ikut ujian dengan alasan apapun. Dan tidak ada ujian susulan dengan alasan apapun kecuali Opname. Saat ujian, ruangan dan tempat duduk masing-masing sudah ditentukan, dan jangan harap bisa contekan atau bahkan ngerepek! :p
Karena selain faktor para pengawas yang benar-benar melihat dengan jeli tiap pergerakan yang kita lakukan, dan jarak antara 1 kursi dengan kursi lain terpaut lumayan jauh, tidak berdempet. Dan resiko nya sangat besar jika masih nekat mencontek/ngerepek, yaitu digugurkan semua mata kuliah yg kita jalani di semester ini! Wow, serem kan kalau sampai keguguran karena melanggar aturan?
Ujian di kelas kecil biasanya dijaga oleh 2 orang pengawas. Kelas besar biasanya 2 atau 3 pengawas, sedangkan ujian di aula dijaga oleh 8 orang pengawas. Apapun pergerakan yang anda lakukan, penting atau tidak penting, pengawas selalu mengawasi anda, beware! :p
Saat ujian berlangsung, juga tidak diperkenankan untuk keluar kelas tanpa alasan apapun, so misalnya kita lagi diare, lebih baik sebelum ujian minum obat aja kali yaa daripada m*ncret di dalem kelas :p
Oh iya, tidak lupa, syarat utama untuk mengikuti ujian yaitu membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Rencana Studi (KRS), karena jika tidak membawa 2 kartu sakti itu tidak ada satu alasanpun yang bisa membuat kita ikut ujian, kecuali dunia api menyerang lalu ujian nya dibatalkan.
Terkadang saya juga berpikir, kenapa sih kok sebegitu ketatnya? Dan hal itu mungkin bagi sebagian orang merupakan hal yang nggak penting. Tp percaya atau tidak, hal-hal tersebut membuat kita jadi disiplin. Memang sepele, membawa KTM dan secarik kertas yg sangat tipis untuk ujian, tetapi justru itulah kita jadi bisa keep something dengan baik meski hal itu sepele dan secara tidak langsung hal itu bisa bikin kita jadi disiplin bukan? :)

Dan awalnya, saya mengira kuliah di fakultas ekonomi itu 'asal bisa mengarang, semua beres'. Tapi setelah saya jalani sendiri, that assumption is totally wrong.

Saya pernah pusing kepalang karena belajar ilmu akuntansi dari dasar. Ya, karena sebelumnya saya sama sekali tidak pernah menyentuh akuuntansi, ya baru saat kuliah itulah saya berkenalan dengan ilmu itu. 
Semua harus seimbang, kanan-kiri. Jika tidak seimbang, berarti perhitungan yang telah dikerjakan dengan susah payah itu adalah salah dan harus mengulang dari awal untuk memperbaikinya.

Ada juga teori ekonomi Makro dan Mikro dimana kedua hal itu tidak bisa dikatakan mudah karena hal itu adalah fundamental dasar untuk pembentukan mindset kita sebelum mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi lainnya. Makro membicarakan hal yang amat sangat luas, perekonomian negara bahkan dunia. Kalau Mikro lebih sempit, tetapi kenyang dengan kurva-kurva yang harus dipelajari.

Dan saya pernah bahas sebelumnya bahwa saya bener-bener nggak bisa sama yg namanya matematika a.k.a hitungan, dan jeng jeng jeeenggg we must learn Matematika Ekonomi here. Hampir sama seperti pelajaran matematika di SMA, tapi bedanya ini matematika. bisnis. 
Tidak lupa statistik bisnis, finance, agama, hukum, dan masih banyak lagi :D

Ada evaluasi (DO) yg diadakan tiap 4 semester dimana mahasiswa yg ambil SKS nya sedikit, bisa-bisa kena calon DO loh.. Hiii serem ya!

Tapi saya benar-benar bersyukur karena masih banyak sekali orang-orang yg hidupnya tidak seberuntung hidup kita. Saya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk duduk di bangku sekolah, dan tugas saya adalah belajar. Belajar tidak sesulit bekerja.
Dan apapun yg kita pelajari, asal positif, pasti kelak akan berguna, meski itu hal kecil maupun hal sepele.
Karena tidak ada belajar yg sia-sia! :)


Thursday, 19 March 2015

Perjuangan Mengejar Cita-Cita

Halo selamat siang!
Kali ini aku mau cerita tentang pengalaman menarik yg mungkin lumayan yaa buat di share disini hehehe. 

Sejak aku duduk di bangku SMP, aku suka banget dengan musik, dan memiliki cita-cita kelak ingin kuliah di jurusan seni atau conservtory of music di sebuah universitas swasta di Jakarta (sensor yah jangan sebut merk hehehe). Tapi setelah waktu berjalan, sepertinya keinginan saya tidak sejalan dengan keinginan orangtua, hehehe. Saat SMA saya masuk IPA, masuk IPA bukan karena saya pintar atau cerdas dalam hitung-hitungan, tapi karena orangtua menyarankan utk masuk IPA supaya kelak kalau daftar kuliah, bisa lebih luas pemilihan jurusan nya. Well padahal menurutku, masuk IPA atau IPS that's the same, tergantung bagaimana cara kita menikmati dan menjalani nya.

Aku ingat saat itu aku masih duduk di kelas 2 SMA, saat itu aku merasa lelah dan benar-benar merasa susah menghadapi pelajaran-pelaharan inti IPA yaitu fisika dan kimia. But I love Biology so much! Kebetulan, saat itu sekolah aku mengajarkan betul-betul tentang entrepreneurship. Dan saya pernah 2x mengikuti kompetisi Marketing Mixed Management yg diadakan oleh jurusan Manajemen sebuah universitas elit di Surabaya. 1x kalah, dan tahun berikutnya, sampai semifinalis. Dan dari situ aku mengenal dan sedikit belajar, gimana sih kehidupan di kampus? Gimana sih kehidupan kuliah? Aku juga ikut tour de campus di universitas tersebut. Dan saya benar-benar impressed dengan kampus itu. Bayangkan, setiap kelas memiliki lantai dengan karpet abu-abu tebal. Lalu bangku-bangku nya besar dan kuat, karena bangku tersebut dibeli langsung import dari amerika :D 
Kuliah bak di mall. Suasana kaca-kaca, tidak hanya tembok. Perpustakaan nya hampir mirip dengan toko buku di sebuah negara maju, tidak terlihat seperti perpustakaan. Fasilitas the best deh pokoknya. Itulah rasanya saya benar-benar tidak sabar ingin menginjak di bangku kuliah. 

Ketika itu, saya bercita-cita untuk menjadi dokter gigi, dan bertekad untuk harus bisa menjadi dokter gigi. Karena saya ingin bekerja dengan cara menolong orang lain, meminimalisir sakit yg mereka rasakan, dan bisa melihat senyum mereka setelah sakitnya agak mereda. Dan jujur, saat itu terjadi perang batin karena saya lelah dan merasa sangat kesusahan dengan pelajaran IPA. Karena saya tidak bisa dengan yg namanya hitungan. Dan di IPA itu gudangnya hitung-hitungan. Can you imagine that -_-
Sampai saya pernah terpikir untuk kuliah masuk di jurusan IPS saja, yg kiranya tidak ada perhitungan nya sama sekali. Disitu saya merasa perang batin yg gimanaaaaa gitu. Di satu sisi saya pengen jadi dokter gigi, di sisi lain saya sudah lelah dengan ini semua.
Dannnnnnnn..... Finally aku memutuskan untuk menghadapi semuanya dan bertekad keras untuk tetap melanjutkan cita-cita jadi dokter gigi :)

Saat itu, tahun 2012. (Yah jadi ketauan dong yaa aku angkatan berapa) :p
Saya ngga ikut SNMPTN Undangan karena nggak dapet. Lalu saya mendaftar SNMPTN Tulis, IPC. Jurusan yg saya pilih adalah : Kedokteran Gigi, Manajemen, dan Ilmu Komunikasi (fisip), dan di universitas yg sama, karena saya tidak mau kuliah jauh-jauh, cukup di sini-sini aja, hehehe.
Mengapa? Karena, KETIKA ITU (ketika itu-nya pake caps lock, supaya jelas), saya berpikir bahwa di ke-3 jurusan itu tidak ada hitungan nya sama sekali. Karena saya sudah bertekad jadi dokter gigi, dan kalaupun tidak keterima di FKG, saya bisa kuliah di jurusan yg bagus dan tdk ada hitungan nya.

Saya dapet tempat test di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga. Test nya 2 hari, dan saya kebagian tempat duduk belakang sendiri, tepat depan nya AC. Jadi waktu ngerjain test nya rasanya bener-bener sekuat tenaga menahan supaya enggak merem ketiduran hahaha.
Hari pertama, dari awal masuk kelas, sampai tes berakhir, saya ditemani oleh mama, papa, nenek, adek. Untung aja nggak se-RT di ajak semua ya. Tetapi saya merasa sangat bersyukur karena keluarga sangat perhatian. Dan itu nunggunya lamaaa sekali, secara kan tes nya berjam-jam. 
Dan pada hari ke dua, saya tetap diantar mama papa adek nenek tetapi ditemani oleh kakak sepupu saya dan pacarnya, sampai pacarnya itu ketiduran kriyep-kriyep nunggu aku selesai test. How lucky I am to have a superb family :)

Well lalu nunggu sebulan untuk pengumuman SNMPTN tulis nya. Dan waktu yg ditunggu-tunggu pun tiba.
Saat itu pengumuman akan dibuka jam 6 sore. Dan sejujurnya saya ga ada pikiran apa-apa. Saya sudah daftar di 2 universitas swasta, yg 1 jurusan manajemen, dan yg 1 jurusan manajemen perbankan, di kota Surabaya juga. Dan persemesternya bayarnya hampir sama dengan b*nus yg mahal ngetss :p
Akhirnya, saat yg ditunggupun tiba. Saya ga bisa membuka website penerimaan. Karena segitu crowded nya sampe error. Dan alhasil saya download lewat Kompas, dimana itu download nama yg keterima dari sabang sampai merauke dan saya kudu cari satu per-satu dimana nama saya berada *krik krik*
Dannn, ternyata ada nama saya!! Dan keterima di jurusan yg hanya ditulis kode nya. Oh God............ bikin penasaran aja. 
Dan setelah cek kode di kartu peserta, ternyata saya keterima di jurusan manajemen. 
Saya seneng sekali!! Tapi di satu sisi, ada rasa sedih yg sebenarnya ga mau saya akui, karena nanti kesan nya tidak bersyukur. Tapi sejujurnya, saya sangat senang.

Setelah saya menjalani kuliah, disini saya merasa salah jika menganggap bahwa kuliah jurusan manajemen itu nggak ada hitungan nya! Hahahaha
Hitungan nya banyak, dan kita harus kuat dalam hal menghitung. Oh my God...
Semester awal, sudah kena mata kuliah Matematika Ekonomi, Pengantar Akuntansi, dan Pengantar teori ekonomi makro, mikro, dimana 2 mata kuliah itu sudah menelan banyak korban. Hehehe

Jujur, ketika semester-semester awal saya masih belum bisa move on dari kedokteran gigi. Saya sering sekedar jalan-jalan atau makan di fakultas kedokteran dan kedokteran gigi, hanya untuk sebagai shock terapi (halah), dan sebagai penyegar hati. Meski ujung-ujungnya bukan nya senang tapi saya malah miris melihat mereka-mereka memakai jas putih, maupun jas lab. Membawa perlengkapan dental kit mereka dalam sebuah box. Sedih rasanya hati ini.
Saya membeli gantungan kunci yang berhubungan dengan gigi. Membeli barang-barang yg bisa dibilang tidak perlu untuk dibeli (bentuk gigi-gigi-an), dan waktu saya berulang tahun, teman-teman saya kasih kado boneka berbentuk gigi yg sangaaatttt lucuuuu. Terharu. Thanks guys :')
Jika sedang iseng ke perpustakaan, buku yg saya ambil adalah Sobotta, atau sekedar buku-buku ringan tentang obstetri ginekologi (padahal engga paham baca nya), karena hanya merasa sedikit senang ketika melihat buku dengan gambar-gambar yang berhubungan dengan medicine. Saya bahkan juga pernah iseng membeli kamus kedokteran yg teballl sekali di toko buku. Hahaha. How weird I am, huh?
Saya juga pernah pinjem majalah nya IDI yg berisi artikel-artikel ilmiah (yg sesungguhnya saya baca pun tidak mengerti artinya), dan sampai sekarang belum saya kembalikan hehehe. Tapi entah kenapa merasa senang membaca hal itu dan tidak pernah merasa jenuh/bosan.
Saya sangat senang melihat profesi dan bacaan tentang itu, karena menurut saya itu adalah mulia.

Tahun awal adalah tahun yg berat bagi saya, karena saya belum bisa move on, selalu dihantui bayangan cita-cita awal saya, tidak bisa tidur, terkadang sering melamun tidak jelas, galau ga jelas, dan harus berusaha keras 'banting setir' ke bidang yang saya tidak pernah sama sekali pelajari sebelumnya. But, life must go on, right. Kalau saya terus2an galau, mau sampai kapan?
Meski sebenarnya saya masih tidak patah semangat dan mengikuti SNMPTN tulis pada tahun 2013, dengan pilihan: Fakultas kedokteran gigi **air, Fakultas Kedokteran Gigi univ bra******, dan Fakultas Kedokteran Gigi univ jemb**. Saat itu tempat test nya kebagian di SMPN 19 surabaya. Hasilmya, saya gagal lagi.
Pada tahun terakhir, yaitu 2014, karena batas usia saya, saya ikut SNMPTN tulis (lagi), utk ke 3x nya dengan pilihan hanya 1 : Fakultas Kedokteran Gigi unair. Tempat tes kebagian di fakultas teknik perkapalan ITS. Dan, untuk ke 3x lah saya gagal lagi.
Bisa dibayangkan ngga gimana rasanya itu? Hehehe..

Pada tahun ke 2, atau lebih tepatnya semester 4 (2014), baru saya merasa bisa agak move on dari itu semua. Karena saya berpikir, bahwa apapun yg Tuhan kasih untuk kita, tugas kita adalah menjalani dengan sepenuh hati, tanpa mengeluh, dan tanpa lelah. Karena tugas kita hanya untuk belajar, dan tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan belajar seperti yang telah aku dapatkan.
Dan pekerjaan mulia tidak hanya dokter, semua pekerjaan itu mulia, tergantung bagaimana cara kita menjalani dan menekuni nya :)

Sepertinya sekian dulu yaa ceritanya. Besok saya akan post tulisan lagi yg kiranya menarik untuk di share. 
Thanks guys and see you! :D

Pembukaan

Haloo halooo...
Ini pertama kalinya aku berusaha untuk menekuni dunia ber-blog-an. Krn sebelumnya memang pernah punya blog, tapi terabaikan dan alhasil sekarang lupa -_-

Yakk kenalkan namaku Febry. Yah panggil saja dengan nama itu.
Aku adalah seorang perempuan yang berumur dibawah 25tahun (antara 1bulan s/d 24th 11 bulan) hahaha *garing abis*
Masih duduk di bangku kuliah, sesuai dengan header. Ya memang beberapa orang menganggap kuliah di un*** itu wowwww banget. Padahal sebenernya nggak juga sih.
Aku nggak punya bakat apa-apa, dan menurutku aku juga seorang yang bener2 biasa dan ga ada spesial2nya sama sekali. Paling nggak bisa dihadapkan dengan hitungan! Well lebih baik suruh saya untuk menghapalkan 1 buku ketimbang menghitung dengan rumus-rumus yg rasanya butaaa sekali ketika aku melihatnya. Dan kemampuan tiap orang memang beda-beda kan.

Sejak duduk di bangku SD sampai SMA, aku sekolah di Sidoarjo. Iya, kota Sidoarjo yg lebih terkenal sama lumpurnya itu. Baru sejak kuliah, di Surabaya.
Sejak SD sampai SMP, aku selalu bersekolah di sekolah yg bisa dibilang favorit gitu (how lucky I am). Saat proses untuk masuk SMA, aku dihadapkan dgn kenyataan bahwa aku tidak bisa masuk sekolah yg 'that kind of that' lagi karena apa daya nilai tidak mencukupi. Pernah juga ikutan test di SMK Telkom di kota Malang, tapi nggak keterima juga. Alhasil aku memutuskan utk bersekolah di sekolah swasta dimana sekolah itu yg paling aku cinta sampai dengan sekarang, yg telah mengajarkan aku untuk makan 1 tempe ber-banyak dibagi-bagi, sampai makan di hotel bintang 5 yg mewah. I'll tell the story about it soon! ^^
Dan ketika kita bersekolah di lingkungan yg jauh sangat berbeda dgn 9 tahun yg pernah dijalani, rasanya bener-bener amazing, dan dapet banyak pengalaman baru. And finally masuk kuliah bisa keterima di Unair yg bisa dibilang terbaik se-Jawa Timur dong hehehe.

Dulu waktu masih SMP, aku aktif di kegiatan ekstra kurikuler Panembromo atau yg biasa disebut dgn Karawitan. Kenapa aku pilih ekskul itu? Kenapa nggak ekskul band? Kenapa nggak cheerleaders? Kenapa nggak basket?
Karena, nggak ada les memainkan alat musik tradisional. Dan saya sudah jatuh hati dengan gamelan jawa sejak pertama kali mendengar dan melihat secara live. Dan finally, setelah 2tahun menekuni nya, mendapatkan juara 1 se-kabupaten waktu itu bersama teman-teman 1tim. Tapi ketika maju ke provinsi, kami masih amat sangat kalah jauh dengan mereka-mereka yg sudah expert :) but that's oke, itu adalah pengalaman berharga yg pernah aku rasakan.
Lalu saat SMA, sayangnya tidak ada ekskul karawitan lagi. Dan masa-masa SMA aku habiskan untuk menikmati hidup, karena sudah punya firasat bahwa di bangku kuliah bakalan susah dan bakalan banyak pikiran hahaha.

Okelaaah sepertinya cukup dulu perkenalan nya yg singkat ini. Besok-besok akan tulis blog lagi!
See you!